Kamis, 09 Juni 2011

Keuntungan Usaha Pecel Lele

USAHA PECEL LELE

Menggiurkan

Keuntungan 25 – 30 Persen
Siapa yang tidak kenal dengan Pecel Lele? Menu makanan ini sering terpampang jelas di spanduk-spanduk warung tenda kaki lima di sudut-sudut jalanan kota. Tak hanya di Ibukota, di kota- kota lain pun warung tenda yang menjual menu ini dapat dengan mudah ditemui. Dari segi popularitas menu ini tentu tak diragukan lagi.  Hal ini membuktikan, citarasa Lele yang disajikan dengan sambal dan lalapan  ini bisa diterima banyak kalangan di berbagai daerah. Dari sisi usaha, Pecel Lele juga tak bisa diremehkan, keuntungan bersih usaha ini  sekitar 25% - 30% dari omset yang diperoleh. Seperti apa lika-liku usahanya?
Jenis ikan tak bersisik, licin dan berkumis ini, terbilang sangat populer bagi bangsa ini, karena bisa ditemukan di berbagai daerah. Di Indonesia ikan Lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain: ikan Kalang (Sumatra Barat), ikan Maut (Gayo dan Aceh), ikan Pintet (Kalimantan Selatan), ikan Keling (Makassar), ikan Cepi (Bugis -Sulawesi Selatan), ikan Lele atau Lindi (Jawa Tengah). Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan Lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.
Jenis makanan berbahan Lele yang paling dikenal, terutama di Pulau Jawa adalah Pecel Lele. Yang dimaksud adalah ikan Lele yang digoreng kering dengan minyak, lalu disajikan dengan sambal lalapan, yang biasanya terdiri dari kemangi, kubis, ketimun,dan sambal. Namun menu ini biasanya tak pernah hadir sendiri, para pedagang pecel Lele selalu juga menyajikan Ayam Goreng, Ati Ampela, dan Tahu Tempe Goreng. Banyak juga yang melengkapinya dengan Bebek Goreng, bahkan Burung Dara Goreng, yang juga disajikan dengan sambal dan lalapan.
Banyak juga pedagang Pecel Lele, yang juga menjual Soto Lamongan, karena memang sebagian besar penjual Pecel Lele berasal dari Lamongan. Menurut seorang pedagang Pecel Lele di daerah Kebayoran Lama yang ditemui Info Kuliner, para penjual Pecel Lele pada mulanya terkonsentrasi berasal dari Kecamatan Sekaran, sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Lamongan bagian utara yang berbatasan langsung dengan Bengawan Solo. Pada perkembangannya, orang-orang dari daerah lain di Lamongan  juga  banyak terjun ke usaha ini, dengan merantau ke berbagai daerah. Kini karena popularitasnya, Pecel Lele juga mulai banyak digeluti orang dari luar Lamongan, meski demikian, Pecel Lele masih identik dengan orang Lamongan.
Salah satu pengusaha Pecel Lele asal Lamongan yang tergolong sukses untuk ukuran kaki lima adalah Hamung Siswoyo. Mantan karyawan sebuah bank swasta ini memilih keluar dari pekerjaanya dan membuka warung tenda Pecel Lele dengan konsep lesehan di daerah Dapur Susu, Pondok Labu, karena melihat rekan-rekan sedaerahnya yang membuka usaha ini cukup berhasil. Dalam satu malam warungnya menghabiskan 8-10 kg Lele, dan 27-30 ekor ayam, 30 tusuk ati ampela dan 150 potong tahu tempe. Omsetnya per malam rata-rata Rp 1,8 juta, dengan keuntungan bersih sekitar 29% dari omset. Sebuah angka yang lumayan bukan?
Proyeksi Keuntungan. Dari simulasi perhitungan usaha Pecel Lele yang dilakukan Info Kuliner, diperkirakan modal awal yang diperlukan untuk memulai usaha Pecel Lele kelas kaki lima dengan dua orang karyawan, diperlukan modal sekitar Rp 4,5 juta untuk membeli barang modal dan bahan baku awal. Biaya operasionalnya yang meliputi sewa tempat, karyawan, transportasi dan lain-lain diperkirakan sekitar Rp 2,2 juta. Jika dalam sehari warung ini bisa menarik 50 orang pengunjung dengan asumsi per orang menghabiskan Rp 10 ribu untuk makan dan minum, dalam waktu kurang lebih satu bulan modal awal yang dikeluarkan bisa kembali. Namun jika jumlah pengunjung di bawah asumsi, tentunya butuh waktu sedikit lebih lama untuk balik modal.
Jenis Lele yang biasa digunakan adalah Clarias Batrachus atau Lele biasa, bukan Lele Dumbo atau Clarias Gariepinus.  Harga pasaran Lele saat ini per kilo sekitar Rp 12 ribu, ukuran yang biasanya digunakan untuk Pecel Lele yang sekilo berisi tujuh atau delapan ekor, berarti per ekor harga Lele sekitar Rp 1,7 – 1,8 ribu. Sedangkan harga ayam per ekor yang biasa digunakan untuk Pecel Lele adalah Rp 12-14 ribu, satu ekor dipotong empat bagian, artinya satu potong ayam harga mentahnya antara Rp 3 – 3,5 ribu. Dengan cara penyajian dan pelengkap yang sama, dan harga jual rata-rata yang biasanya hanya selisih seribu rupiah, (Pecel Lele rata-rata dijual di Jakarta Rp 7 ribu - ayam Rp 8 ribu), keuntungan Pecel Lele tentu lebih tinggi. Namun rata-rata dari volume penjualan Pecel Ayam biasanya lebih tinggi. Karena itu Pecel Lele jarang berdiri sendiri, selalu dijual didampingi Pecel Ayam, Tahu Tempe, dan Ati Ampela dan tentunya Nasi Uduk, selain nasi putih biasa.
Popularitas Pecel Lele, bisa menjadi keuntungan bagi yang ingin menggeluti usaha ini, karena Anda tak perlu lagi repot-repot memperkenalkan seperti apa Pecel Lele, namun hal ini juga menjadi sebuah kendala, karena banyaknya pedagang Pecel Lele. Tentunya persaingan akan sangat ketat. Karena itu, dibutuhkan sesuatu yang berbeda dan lebih dari yang lain.
Faktor penentu rasa Pecel Lele, adalah sambalnya. Sambal untuk Pecel Lele yang standar berbahan dasar tomat, cabe, terasi, bawang merah, bawang putih, garam, dan sedikit gula merah, dan jeruk limo, ada juga yang menggunakan sedikit kacang tanah. "Pecel Lele itu bumbu standarnya ya sama aja, yang menentukan sambalnya, karena walaupun pada dasarnya sama, takaran komposisinya yang beda-beda," ungkap Sri Hartini, salah satu pedagang Pecel Lele di Pondok Labu. Untuk membuatnya lebih nikmat Sri Hartini juga menambahkan biji wijen yang dihaluskan bersama sambal. Campuran wijen dalam sambal membuat citarasa sambalnya jadi lebih mantap.
Beberapa Varian Pecel Lele. Beberapa pedagang Pecel Lele, ada juga yang menawarkan Pecel Lele yang "beda". Seperti pada warung tenda Citra Spesial di bilangan Fatmawati milik Suwanto. Lelaki asal Kebumen ini menyajikan Pecel Lele bersama Nasi Uduk dengan dua jenis sambal, sambal kacang dan sambal tomat, seperti yang biasa digunakan Nasi Uduk ala Kebon Kacang. "Warung ini dulu memang saya beli dari keturunan Bang Saman Kebon Kacang, dulu letaknya di Jalan Wahyu. Jadi resep Nasi Uduk dan sambalnya sama, namun saya sudah tidak bungkus Nasi Uduk dengan daun kecil-kecil, biar praktis lagsung di piring," ungkap Suwanto. Jika Nasi Uduk Kebon Kacang tidak ada lauk Lele, karena banyak permintaan Suwanto juga menyediakan Pecel Lele namun dipadukan dengan sambal ala Nasi Uduk Kebon Kacang. Selain Nasi Uduk dan Pecel Lele, Suwanto yang pernah bekerja di Restoran Citra, juga menyediakan menu Nasi Goreng, Kwetiau, Mie Goreng, Cap Cay, dan Fu Yung Hai.
Nasi Uduk Barokah, di Jl. Raden Saleh, juga menawarkan varian Pecel Lele yang berbeda. Ahmad Sulaeka, pemilik rumah makan ini, menawarkan Lele Bakar, dengan bumbu yang lebih kompleks, untuk bumbu olesnya menggunakan bawang putih, bawang merah,  ketumbar, jintan, lada,  kunyit, jahe, cincangan bawang bombai, irisan daun jeruk,  sereh yang dimemarkan, mentega, garam dan penyedap. Bumbu yang cukup banyak ini membuat rasa Lele Bakar-nya lebih kaya. Untuk sambalnya, selain bumbu standar sambal Lele, Cak Mamat menambahkan wijen, dan Kacang Mede pada sambalnya. Hasilnya, 480 ekor Lele habis terjual dalam sehari untuk empat warungnya.

Analisa Keuntungan Usaha Pecel Lele

Usaha pecel lele dan analisa keuntungannya


Siapa yang tidak kenal dengan Pecel Lele? Menu makanan ini sering terpampang jelas di spanduk-spanduk warung tenda kaki lima di sudut-sudut jalanan kota. Tak hanya di Ibukota, di kota- kota lain pun warung tenda yang menjual menu ini dapat dengan mudah ditemui. Dari segi popularitas menu ini tentu tak diragukan lagi. Hal ini membuktikan, citarasa Lele yang disajikan dengan sambal dan lalapan ini bisa diterima banyak kalangan di berbagai daerah. Dari sisi usaha, Pecel Lele juga tak bisa diremehkan, keuntungan bersih usaha ini sekitar 25% - 30% dari omset yang diperoleh. Seperti apa lika-liku usahanya?

Jenis ikan tak bersisik, licin dan berkumis ini, terbilang sangat populer bagi bangsa ini, karena bisa ditemukan di berbagai daerah. Di Indonesia ikan Lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain: ikan Kalang (Sumatra Barat), ikan Maut (Gayo dan Aceh), ikan Pintet (Kalimantan Selatan), ikan Keling (Makassar), ikan Cepi (Bugis -Sulawesi Selatan), ikan Lele atau Lindi (Jawa Tengah). Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan Lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.

Jenis makanan berbahan Lele yang paling dikenal, terutama di Pulau Jawa adalah Pecel Lele. Yang dimaksud adalah ikan Lele yang digoreng kering dengan minyak, lalu disajikan dengan sambal lalapan, yang biasanya terdiri dari kemangi, kubis, ketimun,dan sambal. Namun menu ini biasanya tak pernah hadir sendiri, para pedagang pecel Lele selalu juga menyajikan Ayam Goreng, Ati Ampela, dan Tahu Tempe Goreng. Banyak juga yang melengkapinya dengan Bebek Goreng, bahkan Burung Dara Goreng, yang juga disajikan dengan sambal dan lalapan.

Banyak juga pedagang Pecel Lele, yang juga menjual Soto Lamongan, karena memang sebagian besar penjual Pecel Lele berasal dari Lamongan. Menurut seorang pedagang Pecel Lele di daerah Kebayoran Lama yang ditemui Info Kuliner, para penjual Pecel Lele pada mulanya terkonsentrasi berasal dari Kecamatan Sekaran, sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Lamongan bagian utara yang berbatasan langsung dengan Bengawan Solo. Pada perkembangannya, orang-orang dari daerah lain di Lamongan juga banyak terjun ke usaha ini, dengan merantau ke berbagai daerah. Kini karena popularitasnya, Pecel Lele juga mulai banyak digeluti orang dari luar Lamongan, meski demikian, Pecel Lele masih identik dengan orang Lamongan.

Salah satu pengusaha Pecel Lele asal Lamongan yang tergolong sukses untuk ukuran kaki lima adalah Hamung Siswoyo. Mantan karyawan sebuah bank swasta ini memilih keluar dari pekerjaanya dan membuka warung tenda Pecel Lele dengan konsep lesehan di daerah Dapur Susu, Pondok Labu, karena melihat rekan-rekan sedaerahnya yang membuka usaha ini cukup berhasil. Dalam satu malam warungnya menghabiskan 8-10 kg Lele, dan 27-30 ekor ayam, 30 tusuk ati ampela dan 150 potong tahu tempe. Omsetnya per malam rata-rata Rp 1,8 juta, dengan keuntungan bersih sekitar 29% dari omset. Sebuah angka yang lumayan bukan?

Proyeksi Keuntungan. Dari simulasi perhitungan usaha Pecel Lele yang dilakukan Info Kuliner, diperkirakan modal awal yang diperlukan untuk memulai usaha Pecel Lele kelas kaki lima dengan dua orang karyawan, diperlukan modal sekitar Rp 4,5 juta untuk membeli barang modal dan bahan baku awal. Biaya operasionalnya yang meliputi sewa tempat, karyawan, transportasi dan lain-lain diperkirakan sekitar Rp 2,2 juta. Jika dalam sehari warung ini bisa menarik 50 orang pengunjung dengan asumsi per orang menghabiskan Rp 10 ribu untuk makan dan minum, dalam waktu kurang lebih satu bulan modal awal yang dikeluarkan bisa kembali. Namun jika jumlah pengunjung di bawah asumsi, tentunya butuh waktu sedikit lebih lama untuk balik modal.

Jenis Lele yang biasa digunakan adalah Clarias Batrachus atau Lele biasa, bukan Lele Dumbo atau Clarias Gariepinus. Harga pasaran Lele saat ini per kilo sekitar Rp 12 ribu, ukuran yang biasanya digunakan untuk Pecel Lele yang sekilo berisi tujuh atau delapan ekor, berarti per ekor harga Lele sekitar Rp 1,7 – 1,8 ribu. Sedangkan harga ayam per ekor yang biasa digunakan untuk Pecel Lele adalah Rp 12-14 ribu, satu ekor dipotong empat bagian, artinya satu potong ayam harga mentahnya antara Rp 3 – 3,5 ribu. Dengan cara penyajian dan pelengkap yang sama, dan harga jual rata-rata yang biasanya hanya selisih seribu rupiah, (Pecel Lele rata-rata dijual di Jakarta Rp 7 ribu - ayam Rp 8 ribu), keuntungan Pecel Lele tentu lebih tinggi. Namun rata-rata dari volume penjualan Pecel Ayam biasanya lebih tinggi. Karena itu Pecel Lele jarang berdiri sendiri, selalu dijual didampingi Pecel Ayam, Tahu Tempe, dan Ati Ampela dan tentunya Nasi Uduk, selain nasi putih biasa.

Popularitas Pecel Lele, bisa menjadi keuntungan bagi yang ingin menggeluti usaha ini, karena Anda tak perlu lagi repot-repot memperkenalkan seperti apa Pecel Lele, namun hal ini juga menjadi sebuah kendala, karena banyaknya pedagang Pecel Lele. Tentunya persaingan akan sangat ketat. Karena itu, dibutuhkan sesuatu yang berbeda dan lebih dari yang lain.

Faktor penentu rasa Pecel Lele, adalah sambalnya. Sambal untuk Pecel Lele yang standar berbahan dasar tomat, cabe, terasi, bawang merah, bawang putih, garam, dan sedikit gula merah, dan jeruk limo, ada juga yang menggunakan sedikit kacang tanah. “Pecel Lele itu bumbu standarnya ya sama aja, yang menentukan sambalnya, karena walaupun pada dasarnya sama, takaran komposisinya yang beda-beda,” ungkap Sri Hartini, salah satu pedagang Pecel Lele di Pondok Labu. Untuk membuatnya lebih nikmat Sri Hartini juga menambahkan biji wijen yang dihaluskan bersama sambal. Campuran wijen dalam sambal membuat citarasa sambalnya jadi lebih mantap.

Beberapa Varian Pecel Lele. Beberapa pedagang Pecel Lele, ada juga yang menawarkan Pecel Lele yang “beda”. Seperti pada warung tenda Citra Spesial di bilangan Fatmawati milik Suwanto. Lelaki asal Kebumen ini menyajikan Pecel Lele bersama Nasi Uduk dengan dua jenis sambal, sambal kacang dan sambal tomat, seperti yang biasa digunakan Nasi Uduk ala Kebon Kacang. “Warung ini dulu memang saya beli dari keturunan Bang Saman Kebon Kacang, dulu letaknya di Jalan Wahyu. Jadi resep Nasi Uduk dan sambalnya sama, namun saya sudah tidak bungkus Nasi Uduk dengan daun kecil-kecil, biar praktis lagsung di piring,” ungkap Suwanto. Jika Nasi Uduk Kebon Kacang tidak ada lauk Lele, karena banyak permintaan Suwanto juga menyediakan Pecel Lele namun dipadukan dengan sambal ala Nasi Uduk Kebon Kacang. Selain Nasi Uduk dan Pecel Lele, Suwanto yang pernah bekerja di Restoran Citra, juga menyediakan menu Nasi Goreng, Kwetiau, Mie Goreng, Cap Cay, dan Fu Yung Hai.

Nasi Uduk Barokah, di Jl. Raden Saleh, juga menawarkan varian Pecel Lele yang berbeda. Ahmad Sulaeka, pemilik rumah makan ini, menawarkan Lele Bakar, dengan bumbu yang lebih kompleks, untuk bumbu olesnya menggunakan bawang putih, bawang merah, ketumbar, jintan, lada, kunyit, jahe, cincangan bawang bombai, irisan daun jeruk, sereh yang dimemarkan, mentega, garam dan penyedap. Bumbu yang cukup banyak ini membuat rasa Lele Bakar-nya lebih kaya. Untuk sambalnya, selain bumbu standar sambal Lele, Cak Mamat menambahkan wijen, dan Kacang Mede pada sambalnya. Hasilnya, 480 ekor Lele habis terjual dalam sehari untuk empat warungnya. Ali

Barang Modal



Untuk memulai usaha warung tenda, dengan menu jualan Pecel Lele, Ayam, Ati Ampela, dan Tahu Tempe Goreng, dibutuhkan peralatan barang modal sebagai berikut :



1 buah gerobak Rp 1.500.000

Terpal untuk tenda ukuran 4x6 meter Rp 168.000

Harga pemeter antara 4500 – Rp 9.000

1 set spanduk Rp 420.000

Depan ukuran 5x 1,15 m

Samping 2 lembar ukuran 2,5 x 1,15 m

1 buah kompor gas mawar Rp 95.000

1 penggorengan ukuran 22 Rp 70. 000

2 buah sutil panjang dan Rp 40.000

2 lusin piring (merk lucky) Rp 100.000

2 lusin piring saji oval melamin Rp 180.000

1 lusin sendok Rp 10.000

1 lusin garpu Rp 10.000

2 lusin gelas jempol Rp 45.000

2 lusin kobokan kecil aluminium Rp 25.000

1 buah Dandang nasi aluminium 10 liter Rp 100.000

1 buah Dandang Air aluminium 10 liter Rp 85.000

2 buah ember plastic sedang Rp 30.000

2 buah tempat tisu gulung Rp 15.000

2 buah tempat tusuk gigi Rp 10.000

2 buah tempat kecap Rp 10.000

8 buah kursi plastic lion star Rp 200.000

1 buah meja kayu Rp 500.000

2 buah tempat sendok/garpu Rp 10.000

1 etalase kecil ukuran 1,5 m x 0,5 m x 1 m Rp 250.000

1 buah teko air plastic lion star (kecil) Rp 7.500

1 buah termos air panas Rp 35.000

2 buah termos wadah nasi ukuran 10 liter Rp 150.000

1 set ulekan besar ukuran 40 cm Rp 55.000

3 buah lap Rp 10.000

2 buah pisau Rp 12.000

Jumlah Rp 4.250.500



Bahan Baku Awal

3 kg lele (sekitar 27 ekor) Rp 36.000

6 ekor ayam Rp 84.000

( ukuran 800 gram-1,2 kilo, jadi 24 potong)

2 papan tempe (jadi 20 potong) Rp 7.000

10 potong tahu Rp 5.000

10 buah ati ampela Rp 10.000

3 kg minyak goreng Rp 36.000

3 kg gas (untuk 2 hari) Rp 15.000

1 kg gula Rp 6.500

Bumbu dan sayuran lalapan Rp 50.000

Bahan lain ( teh, es batu, jeruk peras dsbnya) Rp 20.000

Beras 5 liter Rp 20.000

Jumlah Rp. 289.500



Dari perhitungan di atas, diperkirakan modal awal yang diperlukan untuk memulai usaha Pecel Lele adalah sekitar Rp 4,5 juta. Sekitar Rp 4,2 juta untuk barang modal, dan Rp 300 ribu untuk belanja bahan baku awal. Selain itu, dibutuhkan biaya operasional yang dalam satu bulan diperkirakan :



Operasional

- Sewa tempat Rp 300.000

- Retribusi/ pungutan ini-itu Rp 30.000

- Penerangan ( listrik/ lampu patromak) Rp 30.000

- Transportasi dll Rp 200.000

- Gaji 2 orang karyawan Rp 1.600.000

Total Rp. 2.160.000



Jika dalam sehari bisa dikunjungi 50 orang pembeli, dengan asumsi rata-rata per orang menghabiskan Rp 10 ribu untuk makan dan minum, maka:

Omset harian Rp 500.000

Omset per bulan Rp 15.000.000



Pengeluaran belanja Rp 8.415.000

Operasional Rp 2.160.000



Keuntungan dalam satu bulan 15.000.000-10.575.000 = Rp 4.425.000

Jadi bisa BEP dalam waktu satu bulan lebih beberapa hari
Prev: Usaha Pecel Lele

sumber : http://cherbonaim.multiply.com/journal/item/5

Resep Pecel Ayam

PECEL AYAM

Bahan:

1 ekor ayam
1 sendok makan garam
2 sendok makan air asam
2 sendok makan minyak untuk menumis
2 lembar daun salam
1 batang serai dimemarkan
200 ml santan kental
Daun kemangi secukupnya

Bumbu yang dihaluskan:
7 butir bawang merah
4 siung bawang putih
5 buah cabai merah
3 butir kemiri
1 sendok teh ketumbar
1/4 sendok teh jinten
1 potong laos
1 sendok teh gula merah
1 sendok makan garam
2 sendok makan aair asam

Cara membuat:
1. Ayam dilumuri dengan air asam dan garam, lalu dibakar sampai masak, kemudian disuwir-suwir.
2. Tumis dengan minyak bumbu yang telah dihaluskan bersama daun salam dan serai hingga harum. Masukkan santan, masak hingga mendidih, dimasak sampai agak kental.
3. Dalam piring saji, letakkan suwiran daging ayam, siram dengan bumbu, atasnya beri daun kemangi.
4. Hidangkan.

Resep Pecel Lele

Pecel Lele
Bahan :
4 ekor ikan lele
minyak untuk menggorengBumbu Halus :
1 sdm ketumbar
1 siung bawang putih
2 cm kunyit
½ sdm garam
Lalapan :
2 buah tomat, belah 4
1 buah mentimun, iris serong
6 pucuk daun kemangi, ambil daunnya
8 lembar daun poh-pohan
Cara membuat :
1. Bersihkan ikan lele, belah bagian perutnya, lalu buang isi perut dan insangnya. Cuci ikan hingga bersih dan tidak berlendir lagi.
2. Aduk lele dengan bumbu halus. Diamkan selama ½ jam agar bumbu meresap.
3. Panaskan minyak goreng yang banyak dalam wajan, masak ikan lele, goreng dengan api sedang hingga agak kering dan matang, angkat.
4. Sajikan lele sebagai lauk nasi putih atau nasi uduk dengan pelengkap sambal terasi dan lalapan.
Sambal Pecel Lele:
5 buah cabe merah besar, goreng
10 buah cabe rawit, goreng
2 buah tomat, goreng
4 siung bawang putih, goreng
2 siung bawang merah, goreng
4 buah kemiri, goreng
1 sdt air jeruk limau/nipis
1 sdt garam
Campur semua bahan sambal di dalam cobek, haluskan dengan ulekan hingga lembut.
Lalapan Pelengkap:
Timun, Daun kemangi, Tomat
Selamat mencoba

PECEL AYAM CISAAT (Cita Rasa Istimewa)

Salam Sukses....
Kami adalah usaha yang bergerak di bidang makanan yang baru berdiri dan berencana untuk berbagi dengan siapa saja yang ingin memulai berbisnis di bidang kuliner untuk memperoleh pemasukan tambahan bahkan menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan.

Usaha kami ini cocok untuk para karyawan yang ingin memutar haluan menjadi pengusaha, pengusaha pemula yang ingin merintis usaha, dan siapa saja yang ingin berbisnis dibidang kuliner.

Melihat prospek usaha dibidang makanan & Minuman (Kuliner/Red), maka prospek Pecel Ayam Cisaat sangat bagus dan cerah untuk dijadikan usaha.

Usaha kami ini dibangun dengan cara syariah dengan mengedepankan kejujuran dan amanah dalam melaksanakan usaha. Dengan adanya usaha ini diharapkan akan dapat membantu orang-orang disekitar kita dengan cara menyerap banyak tenaga selain mendapatkan laba dari usaha yang di rintis melalui usaha ini.

Alhamdulilah di pertengahan tahun 2011 kami berencana untuk mengembangkan usaha dengan bekerjasama dengan siapa saja dengan nama dagang Pecel Ayam Cisaat

Buat Anda yang ingin membuka usaha Mie Ayam di sekitar tempat tinggal Anda, dengan keuntungan minimum kurang lebih 500 ribu - 3 juta/ bulan untuk 1 tempat/lapak. (Tergantung penjualan) Usaha ini beresiko kecil, tidak harus membuka kios yang membutuhkan biaya banyak. Bayangkan apabila anda mempunyai 10 tempat/lapak, bayangkan berapa keuntungan yang anda dapatkan dalam sebulan?.

Apabila anda memiliki tempat yang stategis di dalam komplek/perumahan/pemukiman, maka anda dapat memanfaatkan garasi anda untuk membuka usaha, atau di dalam kantin sekolah maupun rumah sakit untuk anda yang berkerja di lingkungan tersebut, dan bagi anda yang mempunyai tempat di dalam lingkungan perkantoran maupun di dalam Mall maupun Pusat Perbelanjaan manfaatkan tempat anda untuk mendapatkan tempat strategis tersebut.

Untuk itu jangan tunda waktu anda untuk meraih Penghasilan Tambahan yang akan terus mengalir. Usaha ini tidak beresiko dan sangat menguntungkan, usaha ini akan menjadi Sumber Penghasilan bagi anda nantinya.

Kami menetapkan harga jual yang terjangkau dengan cita rasa yang tidak kalah dengan resto yang menyediakan masakan ayam / lele.

Siapa pun Anda, dengan latar belakang yang berbeda-beda, bisnis ini tidak rumit, mudah dijalankan dan mendapatkan keuntungan yang kita inginkan bersama. Jika Anda tertarik dengan kesempatan yang kami tawarkan. Jangan ragu untuk ambil kesempatan ini untuk memulai usaha.

Pilihan Peluang Usaha/Bisnis Kuliner yang Tepat


 Produknya memenuhi 3 syarat, yaitu:
     • Dibutuhkan masyarakat, merupakan makanan pokok manusia.
     • Ayam dan lele sangat disukai masyarakat dan mengandung gizi yang bermanfaat bagi tubuh
     • Halal dan bergizi
 Nilai investasi tidak mahal & bisnisnya mudah dijalankan.
 Supporting management dari produksi, pemasaran dan pengembangan produk.
 Menjamin wilayah pemasaran ekslusif
 Memiliki SOP (Standar Operating Procedure) untuk produksi, pemasaran dan pengembangan produk.

 Buat Anda yang ingin membuka usaha Mie Ayam di sekitar tempat tinggal Anda, dengan keuntungan minimum kurang lebih 500 ribu - 3 juta/ bulan untuk 1 tempat/lapak. (Tergantung penjualan) Usaha ini beresiko kecil, tidak harus membuka kios yang membutuhkan biaya banyak. Bayangkan apabila anda mempunyai 10 tempat/lapak, bayangkan berapa keuntungan yang anda dapatkan dalam sebulan?.

Apabila anda memiliki tempat yang stategis di dalam komplek/perumahan/pemukiman, maka anda dapat memanfaatkan garasi anda untuk membuka usaha, atau di dalam kantin sekolah maupun rumah sakit untuk anda yang berkerja di lingkungan tersebut, dan bagi anda yang mempunyai tempat di dalam lingkungan perkantoran maupun di dalam Mall maupun Pusat Perbelanjaan manfaatkan tempat anda untuk mendapatkan tempat strategis tersebut.

Untuk itu jangan tunda waktu anda untuk meraih Penghasilan Tambahan yang akan terus mengalir. Usaha ini tidak beresiko dan sangat menguntungkan, usaha ini akan menjadi Sumber Penghasilan bagi anda nantinya.

Kami menetapkan harga jual yang terjangkau dengan cita rasa yang tidak kalah dengan resto yang menyediakan masakan ayam / lele.

Siapa pun Anda, dengan latar belakang yang berbeda-beda, bisnis ini tidak rumit, mudah dijalankan dan mendapatkan keuntungan yang kita inginkan bersama. Jika Anda tertarik dengan kesempatan yang kami tawarkan. Jangan ragu untuk ambil kesempatan ini untuk memulai usaha.